Selasa, 08 November 2011

Welcome, dear..

Brighton, Inggris 15 November 2010

Selamat datang ke dunia, anakku Arung Panrita.
Setelah sembilan bulan lebih Mama, Bapak, dan semua kawan dan keluarga menanti akhirnya kamu lahir secara normal di rumah sakit Royal Sussex County, Brighton pada tanggal 13 November 2010 pukul 21.29 dengan berat 3,4kg dan panjang 52cm.


Menit pertama setelah Arung lahir, skin to skin time..

Tak terbilang rasa sukacita dan kebahagiaan yang melingkupi kami semua. Kami memberimu nama Arung Panrita bukan tanpa sebab. Mama dan Bapak sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya. Bagi Shakespeare, “what’s in a name?”. Bagi Mama dan Bapak, nama adalah doa orangtua untuk anaknya agar kelak berbudi pekerti seperti yang diharapkan dalam doa tersebut. Maka, kami pun memberi mu nama Arung Panrita, sebuah nama Bugis yang sekaligus dipersembahkan untuk almarhumah nenekmu yang seorang Bugis dan almarhumah omamu yang sangat menyukai orang Bugis.

Dalam sebuah tulisan (Tingkah Tutur dalam Bahasa Bugis oleh Moh. Darwis), Arung bisa berarti “orang yang senantiasa berdiri dibarisan terdepan, menunjukkan orang banyak jalan kebaikan.” Arung juga bisa berarti “pemimpin”. Dan dalam kamus Bahasa Indonesia (online), Arung mengandung arti “berlayar”, “menjelajah (samudera luas)”, “berjalan melintasi (rimba)”.

Sedangkan kata Panrita sendiri berasal dari To Panrita, mengutip tulisan Wahyuddin Halim yang menjelaskan To-Panrita adalah “orang yang berpengetahuan/intelektual, cendikiawan, bijaksana, saleh dan jujur.” Makna To-Panrita yang lebih luas diberikan oleh Mochtar Pabottingi, seorang cendikiawan asal Sulsel. Menurut beliau, To-Panrita adalah “orang yang bersaksi, melihat dan menyimak atas suatu keadaan dan menyatakan keadaan sebenarnya.”

Arung Panrita, 1 day old

Doa dari Mama dan Bapak, semoga anakku Arung Panrita berperangai seperti makna namanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar