Senin, 07 November 2011

Minggu ke-25

Brighton, Inggris 22 July 2010

Sudah hampir sebulan sejak kepulangan kita dari penelitian Mama di Nepal. Sejak tiba kembali di Inggris, Mama langsung pergi ke klinik Universitas Sussex tempat NHS (National Health Service, semacam layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Inggris dan pendatang yang tinggal lebih dari 6 bulan di Inggris) Mama dan Bapak terdaftar. Oleh klinik Sussex, Mama dirujuk  ke Children Center di Moulsecomb Children Center karena selain lebih dekat dengan lokasi rumah, juga bidannya berkantor di situ. Mama terdaftar untuk check up rutin bersama bidan Karen Brown. Karena Mama belum pernah memeriksakan kehamilan sebelumnya (hanya di Nepal) maka oleh bidan Karen dianjurkan untuk langsung menjalani beberapa tes untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan janin. Beruntung di Inggris ini semuanya gratis untuk layanan kesehatan ibu hamil dan pasca melahirkan. Semua tes-tes dan obat-obatan serta biaya layanan kesehatan ditanggung oleh pemerintah Inggris, termasuk untuk pemeriksaan gigi yang aslinya sangat mahal meskipun melalui NHS. Pengambilan sampel darah dan air seni oleh bidan Karen diperuntukkan untuk mengecek apakah ada kelainan pada masa kehamilan dan perkembangan janin. Ketika kehamilan memasuki usia 25 minggu, sesuai jadwal pemeriksaan rutin maka akan dilakukan tes USG ke-2 (yang pertama ketika Mama masih di Nepal, kamu baru sebesar kacang ijo).

Dengan berdebar-debar Mama menuju Sussex Royal Hospital untuk melakukan tes USG ini. Mama deg-degkan karena pada USG ke-2 ini sudah bisa terlihat dengan jelas janin dalam kandungan dan telah bisa diketahui pula jenis kelaminnya. Karena Bapak mesti bekerja, maka Mama hanya sendirian saja ke rumah sakit sehingga tak ada teman untuk berbagi ke-nervous-an ini. Tibalah giliran Mama dipanggil oleh perawat untuk memasuki ruangan USG. Sebelumnya Mama sudah meminta kepada petugasnya untuk sekalian mengetahui jenis kelamin. Mama dan Bapak ingin tahu agar bisa mempersiapkan nama untukmu kelak ketika lahir. Kami tak ingin memberikan nama sekedarnya sebab bagi kami nama adalah doa kami untuk sang anak.

Rasa dingin akibat gel yang dioleskan di atas perut Mama yang membuncit agar bisa terbaca oleh mesin USG semakin membuat gugup. Pada saat petugasnya memberitahu Mama untuk melihat ke layar monitor yang menampilkan hasil scan di rahim, langsung saja airmata Mama mengalir deras. Kamu terlihat jelas, anakku. Mama bisa melihat tanganmu dan kakimu yang bergerak, aahh kamu memiliki hidung Mama. Kamu bukan lagi sebesar kacang, kamu sudah seperti bayi. Seperti kata bidan Karen yang mengatakan kamu adalah bayi yang aktif, begitu juga saat pelaksanaan USG ini. Badanmu yang selalu bergerak aktif membuat sedikit kesulitan untuk mengetahui jenis kelaminmu. Dan ketika petugasnya memberitahu Mama bahwa kamu adalah seorang bayi laki-laki, Mama langsung teringat kembali mimpi anak kecil yang mengajak tante Helena berdansa itu. Rupanya kamu waktu itu tak sabar ingin bertemu Mama ya jadi datang lewat mimpi memberi isyarat bahwa Mama akan mendapatkan kamu. Bapak juga sangat gembira melihat foto USG-mu. Bapak dan Mama akan sangat sibuk mencarikan nama buatmu, sayangku.


Anakku, semoga Tuhan dan malaikat selalu menjagamu dan nantinya bisa lahir dengan normal, sehat dan tak kurang suatu apapun. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar