Menurut perkiraan dokter, kemungkinan anakku akan lahir pada tangal 7 November 2010. Segala perasaan campur aduk saat-saat menanti kelahiran ini. Cemas bila nanti akan kesulitan saat melahirkan, gelisah membayangkan prosesnya, gembira karena akan segera menimang bayi yang dikandung selama 9 bulan ini, dan juga takut memikirkan kalau-kalau terjadi sesuatu pada saat hari H atau bayinya mengalami suatu kelainan. Mengikuti saran dokter yang menganjurkan untuk tetap beraktifitas sembari mengkonsumsi makanan yang sehat, maka kegiatan Mama tetap tak berubah meskipun sebentar lagi akan memasuki awal November. Jauh-jauh hari sebelumnya oleh bidan Karen, Mama diminta untuk membuat rencana untuk proses melahirkan nantinya. Hal ini untuk memudahkan sang ibu sebab biasanya pada saat waktunya melahirkan terkadang jadi panik dan bingung.
Untuk tempat melahirkan ada tiga pilihan yang ditawarkan. Pertama adalah melahirkan di rumah sakit/klinik terdekat, kedua adalah pilihan melahirkan di kolam (baik kolam di rumah, di RS atau klinik) dan yang ketiga adalah melahirkan di rumah. Rupanya di Inggris ini banyak juga yang lebih memilih untuk melahirkan di rumah sendiri ketimbang di rumah sakit. Selain membutuhkan suasana yang akrab, nyaman dan berada disekelilingi orang terdekat, juga karena lebih mudah sebab tak perlu bolak-balik ke RS. Mama sendiri memilih untuk melahirkan di rumah sakit, yakni di Royal Sussex County Hospital sebab rumah kita tidak memadai untuk melahirkan di rumah dan juga ada housemates lain yang juga tinggal di situ.
Selain pilihan untuk melahirkan, juga diminta untuk memilih obat penghilang rasa sakit yang akan dipakai pada saat melahirkan. Dari buku-buku yang diberikan oleh klinik mengenai kehamilan dan perkembangan janin sampai bayi besar, memang dikatakan bahwa proses melahirkan itu akan sangat menyakitkan. Oleh karenanya, dianjurkan untuk menentukan pain killer yang akan digunakan. Bagus juga menurut Mama, sebab sang ibu diberikan pilihan untuk mempertimbangkan sendiri obat yang akan dipakai dengan membaca info baik-buruknya yang disediakan di buku panduan. Mama memutuskan untuk menggunakan air and gas sebagai pengurang rasa sakit. Meskipun dikatakan cara ini tidak begitu menghilangkan rasa sakit yang ada, tetapi bagi ibu yang ingin merasakan pengalaman melahirkan, ini adalah cara yang baik. Jika memilih epidural misalnya, meskipun tak merasakan sakit tapi Mama tak bisa merasakan sensasi melahirkan ini. Lagipula, konon sakitnya akan segera lenyap begitu sang bayi diletakkan di dada sang ibu.
Di klinik Moulsecoomb Children’s Center ini, Mama hanya berjalan kaki selama 5 menit untuk mencapainya. Para petugas dan bidan-bidannya sangat ramah. Setiap bulannya Mama rutin memeriksakan kandungan dan mengikuti tes-tes yang diberikan. Setiap bulan pula dicek perkembangan detak jantung janin lewat stetoskop yang memiliki speaker, sehingga Mama bisa ikut mendengarkan detak jantungmu. Syukurnya kamu sehat-sehat saja meskipun Mama sempat kehilangan berat badan ketika awal-awal mengandungmu. Memasuki bulan kedelapan dan kesembilan ini berat badan Mama mulai kembali normal. Jika tadinya sempat turun menjadi 47kg, sekarang Mama sudah naik kembali ke berat 55kg, berat Mama sebelum hamil. Bahkan teman-teman Mama awalnya tak ada yang percaya kalau Mama sedang hamil karena sangat kurus.
Sekarang, Mama sudah terlihat seperti orang yang sedang hamil dengan perut membuncit. Ada juga untungnya sih, Mama jadi tak perlu khusus membeli baju hamil sebab baju lama Mama masih bisa terpakai, hehehe. Bapak pun mengabadikan Mama yang sudah terlihat seperti ibu hamil ini dengan berbagai macam pose.
Mama dan teman kuliah di IDS, hamil minggu ke-20
Kehamilan minggu ke-21
Kehamilan minggu ke-24
Berjalan-jalan ke Seven Sisters, kehamilan minggu ke-32
Seven Sisters, kehamilan minggu ke-32
kehamilan minggu ke-35
masa kehamilan minggu ke-35
Rockin' Mommy, saat hamil minggu ke-37
menikmati event Zombie Walks saat hamil minggu ke-39
Menanti kelahiran, minggu ke-40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar